
Teknik AIDA: Strategi Efektif Menarik Audiens dalam Konten Digital
Dalam dunia pemasaran, periklanan, dan content creation, teknik AIDA adalah salah satu metode paling klasik dan efektif dalam menarik perhatian dan mempengaruhi audiens. Formula ini digunakan untuk menyusun pesan yang mampu menggugah emosi, membangkitkan minat, dan mendorong tindakan.
Apa Itu AIDA?
AIDA adalah akronim dari empat tahap dalam proses komunikasi persuasif:
1. A – Attention (Perhatian): Menarik perhatian audiens di awal.
2. I – Interest (Ketertarikan): Membangun ketertarikan terhadap isi pesan.
3. D – Desire (Keinginan): Menumbuhkan keinginan akan produk, jasa, atau solusi yang ditawarkan.
4. A – Action (Tindakan): Mendorong audiens untuk mengambil langkah nyata.
Model AIDA pertama kali diperkenalkan oleh E. St. Elmo Lewis pada akhir abad ke-19 dan telah menjadi dasar banyak strategi komunikasi pemasaran hingga kini (Kotler & Armstrong, 2018).
Penjabaran Tahapan AIDA
1. Attention (Menarik Perhatian)
Konten digital saat ini bersaing di tengah banjir informasi. Maka, tahap pertama adalah menciptakan headline atau elemen visual yang mencolok.
Contoh:
“Apakah kamu sering gagal fokus saat belajar? Ini solusinya!
Teknik yang umum digunakan:
• Pertanyaan menarik
• Statistik mengejutkan
• Visual atau thumbnail mencolok
2. Interest (Membangun Ketertarikan)
Setelah menarik perhatian, kita harus mempertahankan minat dengan informasi yang relevan atau cerita yang relatable.
Contoh:
“Ternyata, lebih dari 75% siswa gagal mengingat pelajaran karena metode belajar yang salah.”
Strategi:
• Cerita pendek (storytelling)
• Fakta yang menguatkan permasalahan
• Identifikasi masalah audiens
3. Desire (Menumbuhkan Keinginan)
Tahapan ini berfokus pada menumbuhkan keinginan atau kebutuhan terhadap solusi yang kita tawarkan.
Contoh:
“Dengan metode belajar interaktif ini, kamu bisa memahami materi hanya dalam 10 menit.”
Cara membangun desire:
• Menawarkan manfaat nyata
• Menyampaikan nilai lebih atau keunggulan
• Memunculkan imajinasi kesuksesan
4. Action (Mengajak Bertindak)
Setelah audiens tertarik dan menginginkan manfaatnya, langkah terakhir adalah Call To Action (CTA).
Contoh:
“Klik link di bio untuk mulai belajar sekarang.”
“Yuk, simpan postingan ini dan coba tipsnya besok!”
CTA yang baik harus:
• Jelas dan langsung
• Menggunakan kata kerja aktif
• Terkait langsung dengan tujuan konten
Contoh Penerapan AIDA dalam Konten Instagram
Judul:
“Masih bingung cari ide konten sekolah?” (Attention)
Isi:
“Ternyata kamu bisa mulai dari hal sederhana yang kamu alami sendiri di sekolah.” (Interest)
“Gunakan Canva + ChatGPT, dan hasilnya bisa kamu unggah ke IG dalam waktu 10 menit.” (Desire)
CTA:
“Coba sekarang. Simpan & bagikan ke teman kamu!” (Action)
Kesimpulan
Teknik AIDA adalah pendekatan sistematis untuk membuat konten yang tidak hanya menarik perhatian, tapi juga efektif mempengaruhi perilaku audiens. Dalam dunia digital yang cepat dan padat, kemampuan menyusun pesan dengan AIDA sangat bermanfaat bagi content creator, pemasar, dan bahkan pelajar.
Ingat: konten tanpa arah = konten yang cepat dilupakan.
AIDA membantu kontenmu jadi lebih tajam, berkesan, dan mendorong audiens untuk bertindak.
Referensi:
• Kotler, P., & Armstrong, G. (2018). Principles of Marketing (17th ed.). Pearson.
• Bly, R. W. (2005). The Copywriter’s Handbook. Holt Paperbacks.
• HubSpot (2023). “AIDA: How to Use the Classic Marketing Model.” Retrieved from https://blog.hubspot.com/marketing/aida-model

















